Pusat pertanggungjawaban (responsibility center)
adalah suatu bagian/ departemen / unit dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer dan akan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatannya kepada tingkat yang lebih tinggi. Manajer dari tiap unit ini akan dinilai pelaksanaan aktivitasnya dalam unit yang dikelolanya dengan tujuan untuk mengukur dan mendorong kinerja unit/ organisasi yang bersangkutan.
Pusat pertanggungjawaban dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
1. Pusat Biaya (Cost Center), Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban manajer yang mengelola masukan dan menghasilkan keluaran, pusat pertanggungjawaban ini adalah prestasi manajernya yang dinilai berdasarkan biaya pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
2. Pusat Laba (Provit Center) adalah pusat pertanggungjwaban yang prestasi manajernya dinilai atas dasar laba yang diperoleh, berdasarkan selisih antara pendapatan dengan biaya. Pusat laba ini diukur prestasinya dari dua aspek, yaitu input dan outputnya.
3. Pusat Investasi (Investasi Center) adalah pertanggungjawaban dari prestasi manajernya dinilai atas dasar laba yang dihasilkan dihubungkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pengukuran prestasi pusat investasi yang memperoleh laba tinggi berarti mempunyai prestasi yang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan investasi yang digunakan untuk meghasilkan laba.
4. Pusat Pendapatan (Revenue Center) adalah pusat pertanggungjawban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan pendapatan unit yang dipimpinnya. Pusat pendapatan sebenarnya juga merupakan pusat biaya, tetapi ukuran prestasinya berdasarkan pendapatan yang dihasilkannya. Unit pemasaran adalah contoh pusat pendapatan dan sekaligus merupakan pusat biaya (diskresionary). Prestasi unit pemasaran diukur berdasarkan pendapatan yang dihasilkannya dari penjualan produk atau jasa.
Tipe keputusan dalam manajemen
Sebelum menyampaikan tipe keputusan dalam manajemen, saya akan menyajikan contoh kasus dari seorang pengusaha home industry Tahu Tempe yang dikelola dirinya sendiri, sehingga secara otomatis di memiliki peran ganda, dia berperan sebagai manajer tingkat atas, dia juga berperan sebagai manajer tingkat menengah, dan dia juga berperang sebagai manajer tingkat bawah.
1. Keputusan Terstruktur/terprogram (structured/programmed decision) adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram.Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.
Contoh kasus :
Seorang pengusaha rumahan (home industri) Tahu Tempe selalu melakukan belanja kacang kedelai secara rutin setiap satu minggu sekali untuk bahan baku dan persediaan. Keputusan untuk belanja bahan baku secara rutin disetiap minggu adalah contoh pengambilan keputusan terstruktur.
2.Keputusan Setengah Terstruktur (semi-structured decision)
adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak tersruktur. Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
Contoh kasus :
Seorang pengusaha tahu tempe harus cermat dalam menginvestasikan serta mengolah keuangan pada perusahaan home industri Tahu Tempe miliknya, ketika mesin penggiling kacang kedelai untuk pembuatan tahu harus diganti, maka dia harus menghitungan dengan teliti sebelum melakukan investasi pada mesin penggilingan yang akan dibelinya agar investasi yang dilakukan tidak merugikan. Karena kerusakan mesin ini jarang terjadi, dan proses analisis investasi akan selalu berulang, bukan hanya pada pembelian mesin penggiling, maka ketika kasus ini terjadi dan terselesaikan berarti pengusaha tahu tempe ini telah mengambil keputusan setengah terstruktur.
3.Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured/non programmed decision) adalah keputusan yang jarang dilakukan atau tidak terjadi berulang-ulang. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur.
Contoh kasus :
Seorang pengusaha Home Industri Tahu Tempe harus selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat ketika mengetahui harga bahan baku dipasaran melonjak naik atau turun. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaannya agar harga penjualan tahu tempenya di pasaran selalu stabil tapi tidak mengalami kerugian.
Posting Komentar